SMA Widya Wacana Surakarta

SMA Widya Wacana berdiri pada tanggal 1 Januari 1977. Pertama kali dibuka berada di lokasi kompleks Widya Wacana Pasar Legi dengan kepala sekolah yang pertama Alm. Soekatmo, B.A.

Seiring waktu, perkembangan jumlah siswa SMA Widya Wacana pun juga meningkat, sehingga di tahun 1980 Pengurus YSK Widya Wacana membeli tanah di Mertolulutan Purwodiningratan (lokasi saat ini). Pada tanggal 23 Maret 1981 diadakan peletakan batu pertama dan dilanjut dengan pembangunan gedung SMA Widya Wacana.

Pada 1 Juli 1983 secara resmi operasional SMA Widya Wacana dipindahkan dari kompleks SKWW Pasar Lagi ke Merolulutan. Pada tahun 2006 Pengurus YSK WW membeli lahan di sebelah selatan gedung smawiwaska (SMA Widya Wacana Surakarta) serta membangunnya pada 17 Juli 2006. Satu tahun kemudian, pada bulan Juli 2007 dengan selesainya pembangunan lahan dan tampak depan smawiwaska dipindahkan dari arah selatan dari arah Jalan mertolulutan hingga saat ini.

Misi

Menumbuhkembangkan karakter Kristiani melalui berbagai kegiatan dan pelayanan.
Mengembangkan karakter Profil Pelajar Pancasila (beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif, Bergotong royong, Berkebinekaan global) dalam pembelajaran dan pembiasaan karakter yang berintegrasi pada kegiatan sekolah.
Tempat memberikan bekal kecakapan hidup (live skill) untuk menghadapi globalisasi dengan ketrampilan abad 21, yaitu kolaborasi, komunikatif, kritis, dan kreatif yang memadai dan terintegrasi dalam setiap pembelajaran.
Meningkatkan pelayanan belajar yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan karena pembelajaran berpihak kepada murid, berbasis digital dan berwawasan lingkungan.
Memfasilitasi peserta didik berprestasi, menumuhkankembangkan bakat dan minat sesuai dengan potensi yang dimiliki melalui kegiatan ekstrakulikuler, kokulikuler, dan intrakulikuler.
Menetapkan berbagai strategi dalam pencapaian prestasi bidang akademik maupun non akademik

Program

Peningkatan kurikulum
- Peningkatan kualitas Guru
- Peningkatan kualitas lulusan
- Peningkatan fasilitas kerjasama, orang tua, masyarakat, alumni
Pembelajaran berpusat kepada Murid, Guru hanya sebagai Fasilitator.
- Murid merdeka belajar dan bahagia mengikuti pembelajaran. � sekolah rumah kedua �
- Pembelajaran berbasis digital.
- Didukung pelatihan untuk Guru
- Belajar sesuai kodrat Jaman
Berprestasi dengan progam 1 Guru 1 Lomba
- Fokus 1 atau 2 pembiasaan karakter perbulan
- Personal care, 1 Guru mengawas 7 siswa.
- 1 medsos perhari untuk promosi pengenalan kegiata sma ww keluar
- Persiapan anak menghadapi SNBP dan UTBK pelayanan terbaik untuk siswa